Dalam dunia kerja, setiap orang harus mempunyai kompetensi yang cocok dan mumpuni untuk bisa bergabung dengan perusahaan impiannya. Kompetensi itu bisa berupa keterampilan teknis, kepribadian diri, dan lain sebagainya. Nah, sebenarnya apa sih kompetensi itu? Bagaimana cara meningkatkannya? Yuk, daripada penasaran langsung saja simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Kompetensi?
Istilah kompetensi berasal dari kata “competence” atau “competency” yang berarti kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Berdasarkan harfiah tersebut, kompetensi dapat diartikan gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan atribut kepribadian seseorang sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi bagi perusahaannya.
Hal ini tidak jauh berbeda dengan apa yang ada dalam UU No. 13 Tahun 2003 yang menjelaskan bahwa kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Melihat beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi memang menjadi aspek yang penting dalam dunia kerja, terutama bagi calon karyawan. Dengan menunjukkan kompetensi yang mereka miliki, maka mereka bisa mencari posisi pekerjaan yang tepat serta menyakinkan perusahaan terkait bahwa mereka layak untuk menjadi karyawan di perusahaannya.
Sedangkan bagi perusahaan, kompetensi ini dapat menjadi acuan bagi mereka untuk mengetahui kemampuan dari para calon kandidat. Jika sesuai dengan preferensi mereka, maka mereka akan mempertimbangkan lagi untuk menerima calon kandidat tersebut.
Pengertian Kompetensi dari Berbagai Ahli
Untuk menambah pemahaman kamu mengenai kompetensi ini, kamu bisa mengetahui arti kompetensi menurut para ahli. Berikut adalah pengertiannya:
1. Stephen Robbin
Kompetensi menurut Stephen Robbin (2007) adalah suatu kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang dalam melakukan berbagai pekerjaan, dimana kemampuan tersebut ditentukan oleh faktor intelektual dan fisik.
2. Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel
Pengertian yang kedua berasal dari Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel (1998) yang menjelaskan bahwa kompetensi merupakan suatu karakteristik manusia yang berkaitan dengan efektivitas performa. Hal ini bisa dilihat dari perilaku, cara berpikir, hingga gaya dalam bertindak atau melakukan sesuatu.
3. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
Selanjutnya yaitu menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, pengertian kompetensi adalah suatu faktor yang mendasar pada seseorang yang mempunyai kemampuan lebih dan membuatnya terlihat berbeda dari orang lain dengan kemampuan rata-ratanya.
4. Drs. Budiman Sanusi
Menurut Drs. Budiman Sanusi, kompetensi merupakan keseluruhan dari pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan sikap yang diperlihatkan oleh orang-orang yang telah berhasil dalam mengerjakan tugas dengan hasil optimal.
5. Robert A. Roe
Robert A. Roe menjabarkan bahwa kompetensi adalah sebuah gambaran kemampuan seseorang untuk melaksanakan setiap tugas atau perannya. Hal ini mencakup kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai pribadi, hingga kemampuan untuk membangun pengetahuan serta keterampilan yang berdasar pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Manfaat Kompetensi
Tentu saja adanya kompetensi bukan karena tanpa alasan. Kompetensi ini mempunyai banyak manfaat yang dapat mempengaruhi kapabilitas setiap orang, di antaranya yaitu:
- Memperjelas standar kinerja dan harapan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
- Dapat digunakan sebagai acuan atau standar selesi tenaga kerja yang potensial.
- Memaksimalkan produktivitas perusahaan.
- Mengembangkan sistem remunerasi.
- Membantu perusahaan untuk bisa beradaptasi terhadap setiap perubahan yang terjadi.
- Memudahkan perusahaan dalam menyamakan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.
- Memperbaiki efektivitas kerja karyawan.
- Meningkatkan efektivitas biaya operasional.
- Memperlancar komunikasi antara karyawan dengan pihak manajemen.
- Meningkatkan kualitas sumber daya melalui pelatihan dan alokasi biaya yang tepat.
Jenis-jenis Kompetensi
Selain pengertiannya, kamu juga perlu memahami tentang jenis-jenis dari kompetensi. Berikut adalah beberapa jenis dari kompetensi yang harus kamu ketahui:
1. Intelektual
Salah satu jenis kompetensi yang paling umum digunakan yaitu intelektual atau pengetahuan. Setiap orang pasti membutuhkan seperangkat pengetahuan yang ada pada dirinya untuk bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Tentu saja intelektual ini harus selaras dengan pekerjaan yang dilakukannya. Dengan begitu, mereka bisa menghasilkan kinerja dan performa yang baik di tempat kerja.
Baca Juga: Hard Skill: Pengertian, Contoh, Hingga Cara Mengembangkannya
2. Fisik
Beberapa bidang kerja mungkin mengharuskan seseorang untuk mempunyai kemampuan fisik atau penampilan yang mumpuni. Hal ini bisa kamu temukan dalam pekerjaan yang berhubungan langsung dengan para pelanggannya, misalnya pramugari, front office, sales, dan masih banyak lagi. Melalui kemampuan fisik yang baik, maka seseorang dapat melakukan tugas-tugas pekerjaannya dengan baik.
3. Pribadi
Jenis kompetensi ini berhubungan langsung dengan kemampuan individu dalam memahami diri, identitas diri, mewujudkan diri, dan juga transformasi diri. Kompetensi ini sangat penting dibutuhkan dalam dunia kerja, sebab pribadi yang baik akan lebih mudah bekerja dan bersosialisasi dengan orang lain.
4. Sosial
Selain kemampuan pribadi, seseorang juga harus mengembangkan kemampuan sosialnya untuk bisa menjadi bagian dari sebuah lingkungan sosial. Jenis kompetensi sosial akan mampu membuat seseorang menjadi lebih kuat bertahan dan beradaptasi di lingkungan yang baru. Tentu saja hal ini akan mendukung kinerja dan produktivitas kerjanya.
Kemampuan sosial ini bisa meliputi komunikasi, kerja sama, dan berinteraksi dengan atasan maupun sesama pekerja. Ingat, kamu bekerja tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan orang lain juga. Maka dari itu, kamu perlu mengembangkan kompetensi sosial ini untuk bisa mencapai tujuan bersama dalam organisasi.
5. Spiritual
Perlu kamu ketahui, setiap individu hendaknya mempunyai kompetensi spiritual untuk memahami, menghayati, serta mengamalkan kaidah-kaidah keagamaan yang diyakininya. Melalui kompetensi ini, seseorang bisa tetap berada dalam jalur yang benar untuk bisa meningkatkan profesionalitasnya saat bekerja.
6. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu kompetensi spesifik yang perlu dimiliki oleh setiap orang, terutama bagi orang berperan sebagai ketua tim, manajer, ataupun CEO. Keterampilan dalam kompetensi ini mencakup koordinasi sumber daya dan tugas, delegasi, negosiasi, manajemen waktu, dan manajemen SDM.
7. Digital technology
Dengan semakin berkembangnya teknologi, tentunya setiap individu juga harus mempunyai kompetensi dalam hal ini juga. Kompetensi ini meliputi literasi komputer dan data, serta keakraban dengan komponen hardware maupun aplikasi software terkini. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya posisi dalam perusahaan yang menggunakan teknologi untuk membantu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan mudah.
Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi
Seseorang tidak serta merta mempunyai kompetensi begitu saja. Kompetensi juga bukan bawaan dari lahir seperti bakat dan minat. Ada beberapa hal yang menjadi faktor di balik adanya kompetensi ini. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi seseorang:
- Keyakinan dan nilai-nilai: Jika seseorang tidak yakin bahwa dirinya mampu menjadi kreatif dan inovatif, maka mereka pun tidak akan berusaha untuk menciptakannya.
- Keterampilan: Kemampuan seseorang dalam berbagai hal seperti public speaking, leadership, atau problem solving dapat menjadi penyebab berkembangnya kompetensi dalam diri.
- Pengalaman: Kompetensi juga membutuhkan pengalaman misalnya pengalaman mengorganisasi orang, berkomunikasi dengan orang banyak, menemukan solusi, dan sebagainya.
- Karakter pribadi: Kompetensi seseorang juga bisa dipengaruhi oleh karakter pribadinya. Karakteristik atau kepribadian ini dipengaruhi oleh kekuatan dan lingkungan di sekitarnya.
- Motivasi: Salah satu faktor dalam kompetensi yang dapat berubah dengan adanya dorongan, apresiasi, atau dukungan dari orang lain.
- Isu emosional: Hambatan emosional dapat membatasi kompetensi seseorang. Mereka yang cenderung ragu dan tidak percaya diri dapat membatasi perkembangan kompetensinya.
- Kemampuan intelektual: Kompetensi juga bergantung pada pemikiran kognitif seperti konseptual dan analitis.
- Budaya organisasi: Kompetensi seseorang dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi. Misalnya rekrutmen dan seleksi karyawan, pelatihan dan evaluasi, atau praktik pengambilan keputusan.
Cara Meningkatkan Kompetensi
Jika kamu merasa kompetensi kamu masih kurang, maka kamu harus segera menemukan cara untuk bisa meningkatkan kompetensi tersebut. Kamu bisa mengikuti dan menerapkan beberapa cara berikut ini:
1. Ikuti pelatihan kerja
Biasanya perusahaan selalu menyediakan program pelatihan kerja untuk para karyawannya agar kompetensi, kemampuan, dan pengetahuannya dapat meningkat. Kamu bisa mengikuti program tersebut secara rutin agar kompetensi yang kamu butuhkan dapat meningkat.
Sebenarnya, kamu tidak harus mengikuti program pelatihan yang disediakan perusahaan saja. Namun, kamu juga bisa mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan lain.
Hal ini berlaku untuk seseorang yang belum menemukan pekerjaan. Mereka bisa menyiapkan kemampuan dan pengetahuan terkait posisi yang diinginkan dengan mengikuti pelatihan kerja non formal tersebut.
2. Ikut berpartisipasi dalam proyek baru
Jika perusahaan menawarkan proyek atau tugas bagi karyawannya, maka kamu bisa mencoba untuk mengambil dan ikut berkontribusi dalam proyek tersebut. Selain keterampilan teknis kamu dapat meningkat, kamu pun juga bisa mengembangkan soft skill secara tidak langsung. Misalnya seperti kemampuan bekerja sama, problem solving, komunikasi, dan sebagainya.
Selain itu, biasanya dalam mengerjakan proyek biasanya kamu akan tergabung dalam tim atau kelompok kerja. Di sini, kamu juga bisa melihat dan belajar dari ketua atau anggota tim yang mempunyai kompetensi baik. Lihat bagaimana caranya memimpin tim, bagaimana caranya dalam mengambil keputusan terbaik, atau bagaimana caranya membantu anggota timnya yang kesulitan.
3. Hadiri seminar
Selain mengikuti pelatihan kerja, kamu juga bisa meningkatkan kompetensi dengan menghadiri seminar atau workshop terkait. Saat ini banyak lembaga-lembaga yang mengadakan seminar dengan harga yang terjangkau atau bahkan gratis.
Coba saja ikuti seminar, baik itu online maupun offline. Dengan materi yang menarik dan sesuai kebutuhan, serta pembicara yang sudah expert di bidangnya, kamu bisa meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kamu. Dengan begitu, kinerja dan performa kamu dalam bekerja pun juga akan meningkat.
4. Lanjut studi
Jika kamu merasa dengan mengikuti pelatihan atau seminar masih belum cukup, maka kamu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di bidang kerjamu untuk mendapatkan kompetensi yang maksimal. Biasanya cara ini sering dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis seseorang dalam bekerja.
Jika memang belum ada biaya yang mencukupi, kamu bisa mengambil beasiswa untuk bisa belajar lebih banyak terkait bidang kerja kamu. Coba konsultasikan hal ini dengan pihak manajemen, mungkin saja mereka bisa memberikan kamu solusi terbaik dalam mengembangkan kompetensi.
5. Belajar secara otodidak
Selain belajar dari orang lain, kamu bisa lho mengembangkan kompetensi kamu secara mandiri. Pilih metode belajar yang kamu sukai dan membuat kamu nyaman serta mudah menyerap pembelajaran dengan cepat. Apakah itu dengan melihat tutorial di Youtube, mengikuti kursus online gratis, maupun dari membaca buku.
Semakin banyak sumber yang kamu gunakan, maka akan semakin banyak pula yang bisa kamu pelajari. Namun ingat, tetap atur waktu dengan baik antara bekerja dengan belajar.
6. Bangun networking
Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kompetensi adalah dengan membangun networking atau jaringan profesional. Kamu bisa mendapatkannya melalui platform LinkedIn, workshop, maupun tempat kerja kamu sendiri. Jangan takut untuk membuka diri dan memulai pembicaraan dengan mereka, perkenalkan diri dan tanyakan terkait pekerjaan, bakat, dan minat mereka.
Kamu tidak harus membangun hubungan dengan semua orang, namun kamu bisa memilih berhubungan dengan orang-orang yang mempunyai minat atau bidang kerja yang sama dengan kamu. Dengan begitu, kamu bisa saling sharing pengetahuan dan kemampuan terkait sehingga kompetensi pun dapat meningkat.
7. Gabung dalam komunitas profesional
Untuk meningkatkan kompetensi, kamu juga bisa bergabung dalam komunitas profesional terkait bidang kerja kamu, misalnya komunitas programmer, graphic design, illustrator, ux writer, dan sebagainya. Biasanya komunitas ini tergabung dalam grup LinkedIn, Telegram, Discord, atau Facebook.
Melalui komunitas ini, kamu bisa belajar banyak hal. Sebab, dalam komunitas biasanya tidak hanya sharing-sharing seputar pekerjaan saja, namun mereka akan berkolaborasi atau mengadakan seminar untuk membantu meningkatkan kemampuan para anggota komunitas.
8. Evaluasi diri
Terkadang kamu perlu lho melakukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap apa yang sudah kamu lakukan atau hasilkan. Melalui sesi evaluasi ini, kamu dapat mengetahui mana yang harus kamu perbaiki dan mana yang perlu kamu tingkatkan lagi. Cara ini akan membuat kamu bisa menemukan cara yang paling efektif dan tepat untuk meningkatkan kompetensi diri.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai kompetensi yang harus kamu miliki sebagai pekerja.
Jika Anda sedang mencari lowongan pekerjaan, Anda dapat mengunduh Super App. Di sana Anda dapat memilih dan melamar pekerjaan yang Anda inginkan. Tunggu Apalagi? Unduh Super App sekarang juga!
Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir? Yuk, kunjungi langsung Blog sekarang juga dan gali pengetahuan kamu di sini!
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.
Leave a Comment