Employer Branding

Employer Branding: Cara Jitu Perusahaan Menarik Talenta Terbaik 

Sebagian pelamar mencari tahu bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya sebelum melamar ke suatu lowongan pekerjaan. Cara yang biasa dicoba adalah melihat ulasan karyawan internal melalui portal pencari kerja, sosial media, hingga website resmi company.

Semakin bagus ulasan dan pendapat karyawan tentang perusahaan Anda, nantinya banyak talenta terbaik yang tertarik untuk bergabung. Ini dinamakan dengan employer branding.

Melansir dari Link Humans, sekitar 72% perekrut setuju bahwa employer branding memberikan dampak signifikan dalam proses perekrutan.

Melalui artikel di bawah ini Anda akan mempelajari manfaat dan cara meningkatkan employer branding di perusahaan agar menarik kandidat paling cocok untuk posisi tertentu.

Apa itu employer branding

Karyawan merupakan aset yang dapat menyumbangkan kontribusi bagi perkembangan bisnis perusahaan. Sebagai pebisnis atau HRD, Anda perlu memberdayakan dan memperlakukan karyawan dengan layak dan sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan pemerintah. Hal ini untuk meminimalisir ketidakpuasan karyawan selama bekerja di perusahaan Anda.

Pelamar kerja biasanya mempelajari latar belakang perusahaan dan bagaimana rasanya bekerja di perusahaan Anda dengan membaca ulasan atau pengalaman yang dibagikan karyawan internal lewat sosial media.

Contohnya, salah satu startup marketplace terkenal karena menyediakan fasilitas memadai berhasil menarik banyak kandidat. Tidak sedikit pencari kerja yang melamar posisi di perusahaan tersebut.

Namun, ternyata, perusahaan rintisan itu tidak memperlakukan pegawainya dengan baik, sehingga perlahan karyawannya mulai resign dan menuliskan komentar negatif di sosial media.

Jika terus berlanjut, hal ini akan berpengaruh pada branding perusahaan yang berdampak pada kesulitan mencari talenta terbaik yang cocok dengan lowongan pekerjaan yang sedang dibuka.

Pelamar akan berpaling ke kompetitor dan meninggalkan tawaran dari perusahaan Anda meski pekerjaan tersebut cocok dengan minatnya.

Menurut Survei Indeed pada 2024, sekitar 42% pencari kerja membaca ulasan tentang prospek karyawan sebelum mengirimkan lamaran.

Lantaran itulah employer branding sangat penting dalam membantu Anda bersaing menemukan karyawan terbaik di pasar yang kompetitif.

Selain cara perusahaan memperlakukan karyawan, employer branding meliputi tunjangan, manfaat, EVP, budaya, dan lingkungan kerja. Supaya memahami pentingnya merek perusahaan, simak pembahasannya di bawah ini.

Pentingnya employer branding

Sebagai pekerja, karyawan ingin diperlakukan dengan baik, mendapat jenjang karier yang jelas, dan benefit yang bisa menunjang kehidupannya.

Oleh karena itu, pelamar kerja melakukan riset mendalam bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya.

Apabila perusahaan acuh, tidak menghargai, dan hanya menganggap karyawan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan saja, sehingga mengesampingkan hak-hak mereka maka tidak sedikit kandidat yang beralih ke perusahaan lain.

Ulasan dari karyawan internal tentang perasaannya bekerja di perusahaan Anda sangat berpengaruh pada bagaimana pencari kerja di luar sana menilai perusahaan Anda.

Parahnya, jika perusahaan tidak peduli dengan komentar tersebut atau gagal memanajemen reputasinya, semakin sedikit pelamar yang ingin bergabung. Alhasil, kompetitor lah yang menjadi pilihan utama job seeker terbaik

Di samping ulasan karyawan internal, pendapat dari kandidat yang pernah melamar di perusahaan juga menjadi pertimbangan.

Contohnya, pelamar merasa kurang dihargai dan direndahkan saat sesi wawancara oleh HRD. Akhirnya, menimbulkan persepsi buruk bagi calon pelamar lainnya.

Manfaat menerapkan employer branding

Employer Branding

Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu memperhatikan employer branding yakni agar kandidat berpengalaman, berprestasi, dan bernilai tertarik melamar di perusahaan Anda.

Mendapatkan kandidat yang kompeten mampu menyumbangkan kontribusi bagi perkembangan dan operasional bisnis.

Selain itu, manfaat berikut juga bisa Anda rasakan apabila berhasil membangun merek perusahaan yaitu:

1. Memudahkan proses perekrutan

Proses perekrutan menjadi lebih mudah apabila perusahaan memiliki citra yang baik di kalangan pekerja. Pertimbangan dalam menerima pekerjaan selain gaji ada pula tunjangan, budaya, lingkungan, dan atasan di sebuah perusahaan.

Coba posisikan Anda sebagai pelamar, apakah masih tetap ingin melamar di perusahaan yang tidak menghargai karyawannya, memiliki atasan yang penuntut, dan budaya kerja yang tidak sesuai dengan diri Anda?

Kandidat yang telah mengetahui bagaimana pengalaman bekerja yang positif di tempat Anda melalui sosial media karyawan perusahaan, tentu tertarik melamar.

2. Meningkatkan retensi karyawan

Dampak positif menerapkan program employer branding adalah membuat karyawan lama bertahan di perusahaan Anda dan membantu merekrut kandidat baru.

Perusahaan yang andal dalam mengelola employee branding dari segi corporate culture dan lainnya, membuat karyawan betah bekerja.

3. Menarik top talent

Merekrut talenta terbaik bukan perkara mudah. Kandidat dari tipe ini biasanya pandai menyaring dan mempertimbangkan perusahaan tempat ia ingin melamar. Dengan brand perusahaan yang sudah dibangun sejak lama, ini bisa menjadi cara jitu menarik top talent dengan level perekrutan sulit bekerja di tempat Anda.

4. Mendorong keterlibatan karyawan

Salah satu dampak lain dari employer branding adalah mendorong keterlibatan karyawan. Lingkungan kerja positif, benefit dan tunjangan memadai, serta gaji yang layak mendorong employee engagement sehingga mempengaruhi produktivitas kerja.

Bedanya employer branding dan corporate branding

Walaupun tampak sama, tetapi keduanya berbeda. Employer branding dan corporate branding punya perbedaan signifikan yaitu sebagai berikut:

1. Sasaran audience

Employer branding menyasar pada pencari kerja berbakat agar ingin bergabung dengan perusahaan. Biasanya program yang dipilih seperti membagikan pengalaman karyawan internal selama bekerja di perusahaan Anda.

Sementara corporate branding menargetkan calon konsumen agar membeli produk atau layanan perusahaan dibandingkan dari kompetitor. Target alternatifnya bisa investor dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Tujuan employer branding dengan corporate branding

Employer branding bertujuan untuk menarik top talent bergabung bersama perusahaan. Di samping itu, program employer branding juga mengurangi waktu dan biaya perekrutan karena karyawan internal dapat bertindak sebagai brand ambassador yang mempromosikan perusahaan tempatnya bekerja.

Tujuan corporate branding adalah meningkatkan kesadaran merek, menarik calon customer, membangun loyalitas brand hingga meningkatkan penjualan.

3. Media komunikasi

Cara mempromosikan employer branding biasanya melalui sosial media, unggahan pekerjaan, dan website resmi perusahaan, sedangkan corporate branding karena menyasar calon konsumen menggunakan e-mail, sosial media, dan iklan televisi.

Contoh program employer branding

Pihak yang bertanggung jawab membangun employer branding adalah pemilik bisnis dan HR executive bersama talent acquisition. Adapun program yang dapat perusahaan terapkan untuk meningkatkan merek perusahaan yakni:

  1. Employee experience: Perusahaan memberikan pengalaman bekerja yang baik dan tidak selalu berkaitan dengan fasilitas. Anda dapat memberikan kepercayaan penuh pada pekerja saat menjalankan tugasnya.
  2. Employee wellness: Perusahaan menjamin kesehatan karyawannya melalui program pelatihan manajemen stress yang tepat.
  3. Diversity, equity, and inclusion: Anda mempromosikan bahwa perusahaan menerima perbedaan baik dari segi ras, warna kulit, dan kepercayaan.

Cara meningkatkan employer branding

Melihat betapa pentingnya employer branding membuat Anda harus memulai membangun program branding perusahaan, caranya sebagai berikut:

1. Mengenal perusahaan

Langkah pertama yaitu cobalah lihat perusahaan Anda dari kacamata karyawan. Perusahaan mungkin tidak menyadari bahwa ada masalah yang menghambat Anda mendapatkan talenta terbaik saat proses perekrutan.

Contohnya, tidak ada jenjang karier yang jelas selama karyawan bekerja dan minim pengembangan skill.

Permasalahan seperti ini bisa Anda atasi dengan memberikan kejelasan jenjang karier pada setiap karyawan dan mengadakan program pelatihan.

Anda dapat memanfaatkan sosial media, website perusahaan, dan portal job posting untuk mengetahui pendapat karyawan tentang perusahaan.

2. Menentukan nilai Anda

Unique value proposition adalah nilai unik yang perusahaan ciptakan untuk menargetkan kandidat pencari kerja. EVP meliputi core value, visi, misi, dan budaya perusahaan.

Tentukan 4 hal tersebut untuk meyakinkan pelamar melamar di tempat Anda. Biasanya, jika visi misi perusahaan sejalan dengan visi misi kandidat, mereka tidak menolak tawaran dari perusahaan Anda.

3. Membangun strategi employer branding

Tahap ketiga adalah membangun strategi employer branding dan mempromosikannya melalui berbagai channel. Contohnya, sosial media, mengunggah kesan karyawan selama bekerja di website resmi perusahaan.

Selain itu, memonitor respon mantan pelamar di situs job posting. Perusahaan juga bisa membuat story telling menarik.

4. Melacak strategy employer branding

Terakhir adalah melacak strategi employer branding menggunakan tools khusus. Tujuannya untuk mengukur seberapa jauh strategi employer branding berpengaruh.

Itulah informasi seputar employer branding yang dapat Anda terapkan untuk merekrut karyawan. Perusahaan yang memperlakukan karyawannya dengan baik mampu mengundang banyak talenta berbakat.
Nah, jika Anda sedang mencari pekerja untuk mengisi posisi kosong di perusahaan, hubungi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja berpengalaman hanya dalam waktu 24 jam. Di sana ada ribuan komunitas pekerja siap disalurkan sesuai kebutuhan Anda.

#-

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Loker akan Update Setiap Hari