Pernahkah kamu mendengar tentang kompensasi? Mungkin hal ini sering kamu temukan dalam dunia kerja, dimana seorang karyawan mendapatkan kompensasi dari perusahaannya atas hasil kerja yang telah dilakukan.
Nah, ternyata kompensasi itu tidak hanya berupa uang saja lho. Mau tahu apa saja? Yuk, pelajari lebih dalam terkait kompensasi di sini!
Pengertian Kompensasi
Beberapa ahli telah memberikan pengertian mengenai kompensasi, seperti Ariandi (2018) yang mengatakan bahwa kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima oleh karyawan atas hasil kerja kerasnya terhadap perusahaan.
Sedangkan, menurut Husein Umar (2002) kompensasi adalah berbagai hal yang diterima seorang karyawan, baik berupa gaji, upah, insentif, asuransi, bonus, dan semacamnya yang langsung dibayarkan oleh perusahaan.
Hal ini serupa dengan yang disampaikan oleh Dessler (2012), menurutnya kompensasi merupakan bentuk perhargaan yang diberikan pada karyawan sebagai kontribusi atau balas jasa yang mereka berikan kepada perusahaan.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa kompensasi mampu menjadi sebuah motivasi bagi karyawan agar bekerja lebih keras untuk menghasilkan kinerja atau karya yang dapat memajukan perusahaan.
Baca Juga: Apa itu Cash Flow dalam Bisnis, Tujuan, dan Cara Menyusun Aliran Kas yang Tepat
Tujuan Kompensasi untuk Karyawan
Selain dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih keras, kompensasi juga mempunyai beberapa tujuan lain, seperti:
1. Mempertahankan karyawan yang berprestasi
Setiap perusahaan pasti mempunyai karyawan yang berprestasi, baik itu karena berhasil mencapai target bisnis, mendapatkan klien internasional, maupun berperilaku baik di tempat kerja. Karyawan seperti ini tentu akan lebih loyal kepada perusahaan jika usaha dan kerja kerasnya tersebut dihargai. Maka dari itu, perusahaan memberikan kompensasi agar mereka bisa tetap loyal dan semakin termotivasi untuk menciptakan karya-karya selanjutnya.
Selain itu, dari segi perusahaan sendiri dengan mempertahankan karyawan yang potensial dan berkualitas melalui kompensasi, mereka dapat mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi atau bahkan kehilangan karyawan berprestasi tersebut.
2. Mendapatkan karyawan yang berkualitas
Salah satu cara agar perusahaan bisa mendapatkan karyawan baru atau calon pelamar yang berkualitas adalah dengan menunjukkan dan memberikan tingkat kompensasi yang cukup kompetitif dibandingkan perusahaan lain.
Dengan begitu, para pelamar pun akan mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk bisa mendapatkan posisi yang ditawarkan tersebut, baik itu melalui skill test atau interview user. Jika perusahaan terbuka dengan kompensasi yang mereka berikan, maka pelamar menjadi lebih tertarik dan serius untuk bergabung dengan perusahaan.
3. Menciptakan sikap yang baik
Kompensasi mampu membuat lingkungan kerja menjadi lebih sportif dan kompetitif. Sebab, karyawan akan semakin termotivasi dan semangat untuk menghasilkan kinerja atau karya yang lebih baik dengan adanya kompensasi tersebut.
Mereka akan terus mengupgrade diri, selalu mengevaluasi hasil kerjanya setiap hari, dan menciptakan hasil yang lebih memuaskan. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi perusahaan yang mana mereka bisa meningkatkan nilai organisasi di masyarakat.
4. Menjamin adanya keadilan dalam perusahaan
Tujuan dari kompensasi selanjutnya yaitu menjamin keadilan dalam hubungan manajemen dengan karyawan. Keadilan yang dimaksud adalah pemberian upah, bonus, insentif, dan lain sebagainya. Jadi, manajemen mendapatkan hasil kerja keras karyawan, sedangkan karyawan mendapatkan imbalan berupa kompensasi.
5. Efisiensi biaya
Perlu kamu ketahui bahwa kompensasi mampu menekan kerugian yang disebabkan oleh tingkat turnover karyawan yang tinggi. Perusahaan bisa merencanakan atau mengadakan program kompensasi yang rasional untuk membantu mempertahankan para karyawannya, terutama yang berpotensi dan berkualitas.
6. Mendorong pertumbuhan perusahaan
Kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterimanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi perusahaan. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan di awal jika kerja keras mereka dihargai maka semangat dan performa kerjanya pun juga akan semakin meningkat, sehingga secara tidak langsung juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi perusahaan.
7. Memenuhi administrasi legalitas
Perusahaan yang memberikan kompensasi kepada para karyawannya berarti mempunyai legalitas yang baik sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Bahkan secara legalitas administrasi pun perusahaan menjadi dapat dipercaya dan mempunyai kredibilitas yang baik.
Jenis-jenis Kompensasi
Terdapat beberapa jenis kompensasi yang sering diberikan perusahaan kepada para karyawannya, yaitu:
1. Kompensasi langsung
Jenis kompensasi ini seringkali diberikan kepada karyawan dalam bentuk uang, seperti gaji, berbagai jenis tunjangan, komisi, insentif, bonus, fasilitas, opsi saham, pembagian laba perusahaan, hingga pembayaran prestasi. Sesuai dengan namanya, kompensasi langsung diberikan secara langsung dalam waktu tertentu, misalnya setiap akhir bulan, setahun dua kali, atau bahkan setahun sekali tergantung dari kebijakan perusahaannya masing-masing. Semua imbalan tersebut pasti menambah penghasilan bruto tahunan karyawan, sehingga jumlah yang diberikan tentu akan dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.
2. Kompensasi tidak langsung
Sama halnya dengan jenis kompensasi yang pertama, kompensasi tidak langsung juga diberikan dalam wujud uang, namun tidak diberikan secara langsung oleh perusahaan melainkan pihak ketiga. Misalnya mendaftarkan karyawannya dalam program kesejahteraan sosial seperti asuransi kesehatan, program pensiun, fasilitas kantor, dan berbagai bentuk cuti.
Perusahaan sebenarnya tetap membayarkan dana untuk kompensasi tersebut, namun akan diterima dalam bentuk lain oleh karyawannya. Seperti halnya cuti, karyawan diberikan waktu untuk tidak bekerja namun perusahaan tidak memotong gajinya.
3. Kompensasi non finansial
Untuk jenis kompensasi yang ketiga ini, perusahaan tidak memberikan imbalan berupa uang, namun lebih ke arah psikologis dan kepuasan kerja karyawan. Kompensasi non finansial ini biasanya meliputi budaya perusahaan, tugas pekerjaan, hingga lingkungan kerja yang positif.
Beberapa contoh kompensasi non finansial ini yaitu pelatihan pengembangan diri yang disediakan oleh perusahaan, tim kerja yang solid dan suportif, atasan yang profesional dan kompeten, lingkungan kerja yang nyaman, waktu kerja yang fleksibel, jumlah cuti yang lebih banyak, proyek besar yang menantang, serta penghargaan atas prestasi karyawan.
Dampak Positif Kompensasi
Adanya kompensasi ini memberikan dampak yang positif baik bagi perusahaan maupun karyawan. Berikut adalah dampak dari kompensasi:
- Dapat menjadi daya tarik bagi para jobseeker
- Perusahaan memperoleh karyawan berkualitas dan kompeten
- Mendorong karyawan untuk terus berprestasi dan bekerja dengan giat
- Citra perusahaan menjadi lebih baik dibandingkan kompetitor
- Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum yang ada
Faktor Penyusun Kompensasi
Sebenarnya ada beberapa faktor tertentu yang mempengaruhi adanya kompensasi dalam dunia kerja, yaitu:
- Kemampuan perusahaan: Kompensasi yang diberikan tergantung dari keuntungan, pemasukan, dan dana lainnya yang diterima oleh perusahaan.
- Tingkat hidup: Perusahaan akan memberikan kompensasi sesuai dengan lingkungan, tempat, dan lokasi dari perusahaan tersebut.
- Harga pekerjaan: Pekerjaan yang berat akan mendapatkan kompensasi yang berbeda dengan pekerjaan yang ringan.
- Sistem kompensasi: Didasarkan pada prestasi dan waktu untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan performa kerjanya.
- Tingkat kompensasi di perusahaan lain: Hal ini dapat dimanfaatkan perusahaan dalam menentukan jumlah kompensasi yang sesuai untuk karyawannya.
- Peraturan yang berlaku: Gaji, upah, dan kompensasi telah diatur dalam undang-undang, sehingga perusahaan harus mematuhinya.
Tips Memberikan Kompensasi
Jika ingin hubungan timbal balik terjadi antara perusahaan dan karyawan, yakni hasil kerja yang memajukan perusahaan dan imbalan yang setimpal, maka perusahaan harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya yaitu:
1. Berikan imbalan yang memadai
Perusahaan harus memberikan imbalan yang memadai atau setimpal berdasarkan beban kerja dan fungsinya. Jika memang beban kerja yang diterima oleh karyawan begitu berat dan tanggung jawabnya besar, maka perusahaan harus memberikan kompensasi yang sebanding. Perusahaan perlu melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui ukuran standar kompensasi yang tepat untuk setiap pekerjaan. Dengan begitu, tidak akan ada yang namanya ketidakadilan atau ketidakseimbangan antara kompensasi karyawan satu dengan yang lainnya.
Selain itu, kompensasi yang kompetitif juga akan lebih menarik perhatian dan minat dari para calon kandidat yang akan melamar di perusahaan tersebut. Perusahaan dapat memutuskan jumlah kompensasi berdasarkan lokasi perusahaan beroperasi, industri perusahaan, jenis pekerjaan, serta kemampuan dan pengalaman dari kandidat
2. Sesuaikan dengan kemampuan perusahaan
Jangan sampai perusahaan memberikan kompensasi yang melebihi kapasitas organisasi atau manajemennya. Hal ini akan memicu munculnya masalah finansial dalam perusahaan sendiri. Maka dari itu, perusahaan harus memberikan kompensasi yang wajar dan sesuai dengan kemampuannya saja.
Jangan hanya karena ingin mendapatkan kandidat potensial yang lebih cepat perusahaan berlebihan memberikan kompensasi, apalagi jika keuntungan masih belum stabil. Jadi, lebih baik berikan kompensasi apa adanya saja.
3. Ikuti peraturan yang berlaku
Jika memang perusahaan belum sanggup untuk memberikan gaji yang besar untuk karyawannya, maka setidaknya berikan kompensasi yang sesuai dengan perundang-undangan atau mengikuti batas minimal kompensasi yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.
Baca Juga: Aturan Pemberian Kompensasi Karyawan Berdasarkan UU Cipta Kerja dan Ketenagakerjaan
4. Evaluasi kinerja karyawan
Perusahaan perlu melakukan evaluasi kinerja para karyawannya secara berkala, misalnya setahun sekali atau tiap enam bulan sekali. Hal ini akan memudahkan perusahaan untuk meninjau apakah gaji dan kompensasi yang mereka berikan sudah sesuai dengan kinerja yang telah diberikan oleh karyawannya.
Perusahaan bisa menilai keberhasilan karyawannya untuk mencapai tujuan dan menetapkan tujuan selanjutnya. Jika memang kinerja yang diberikan sudah baik, maka perusahaan bisa memberikan tambahan gaji maupun kompensasi.
5. Ciptakan lingkungan kerja yang positif
Pastikan lingkungan kerja di perusahaan berjalan dengan baik, saling mendukung, serta sesuai dengan apa yang ditawarkan di awal kerja. Apakah pekerjaan yang perusahaan berikan sudah seimbang dengan kompensasi, fasilitas kantor sudah mendukung produktivitas, serta kerja tim terorganisasi dengan baik.
Walaupun kompensasi finansial yang diberikan perusahaan besar, namun jika lingkungan kerjanya buruk maka akan membuat perusahaan sendiri menjadi rugi dan sulit mempertahankan karyawannya. Maka dari itu, perusahaan harus mampu mengelola kompensasi secara efektif sehingga mampu meningkatkan kualitas karyawan dan perkembangan bisnis.
Tak hanya itu, selain kompensasi finansial, ada juga beberapa contoh kompensasi non-finansial yang dibutuhkan karyawan pada tahun-tahun mendatang. Selengkapnya bisa Anda simak pada artikel yang sudah ditulis GajiGesa berikut ini!
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai kompensasi yang mungkin saja kamu mendapatkannya dari perusahaan tempat kamu bekerja. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir? Yuk, kunjungi langsung Blog sekarang juga!
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.
Leave a Comment