Core competency adalah kemampuan, pengetahuan, sumber daya, dan keterampilan yang memberikan keunggulan strategi bisnis. Kompetensi inti menjadi pembeda dan membantu bisnis tidak mudah ditiru oleh pesaingnya, sekalipun berada di sektor yang sama.
Kompetensi inti bisa berbeda-beda di setiap perusahaan. Penting bagi Anda mendefinisikan core competency untuk tetap unggul di pasaran. Yuk, simak penjelasan di bawah ini.
Definisi core competency
Definisi core competency menurut Investopedia adalah kombinasi sumber daya dan kapabilitas yang terdiri dari keunggulan strategis bisnis.
Dalam teori manajemen, bisnis perlu mendefinisikan, mengelola, dan mengeksplorasi kompetensi intinya agar bisa bertahan di persaingan.
Dengan mengidentifikasi kompetensi inti, termasuk produk dan keunggulan kompetitif yang menarik, bisnis mampu menunjukkan value pada pelanggan, mempertahankan konsumen setia, memperkuat reputasi, hingga memperluas jangkauan bisnis.
Kompetensi inti turut memberi pengetahuan apa yang bisa bisnis lakukan lebih baik dibandingkan kompetitor dan alasannya.
Core competency juga didefinisikan sebagai karakteristik yang menentukan bisnis atau individu menonjol dari persaingan. Kompetensi inti bisnis bisa meliputi karyawan, ekuitas merek, modal, dan aset fisik.
Sejarah singkat core competency
Kompetensi inti pertama kali diusulkan pada 1990-an dan diperkenalkan oleh CK Prahalad dan Gary Hamel melalui artikel “The Core Competence of the Corporation,” yang diunggah Harvard Business Review.
Gagasan ini digunakan untuk menilai manajer bisnis. Selain itu, memberikan pemahaman bahwa untuk menang dalam persaingan, bisnis perlu membangun kompetensi inti demi dapat beradaptasi dengan cepat terhadap peluang yang terus berubah.
Menurut Prahalad dan Hamel melansir Tech Target, perusahaan yang sukses memandang diri mereka sebagai “portofolio kompetensi versus portofolio bisnis”.
Berdasarkan C.K. Prahalad dan Gary Hamel, core company memiliki 3 syarat utama yaitu:
- Kegiatan bisnis harus seharusnya sulit ditiru pesaing
- Bersifat langka
- Memberikan nilai unggul pada konsumen
Artikel tersebut turut menunjukkan bagaimana bisnis beroperasi di era 80-an yang berfokus pada kemampuan merestrukturisasi, mendeklarasikan, dan menunda perusahaan mereka.
Melalui pendekatan ini pula, penulis menerangkan kompetensi inti meliputi integrasi teknologi, kepemimpinan, pembelajaran kolektif, dan komunikasi.
Tidak hanya bagi kelangsungan bisnis, ketika merekrut tenaga kerja Anda perlu memastikan mereka menguasai core competency diantaranya:
- Penyelesaian masalah
- Pengambilan keputusan
- Kemampuan analitis
- Kemampuan berkomunikasi
- Keterampilan interpersonal
Apa saja yang termasuk core competency
Setelah memahami definisi dan kilas sejarah kompetensi inti. Berikut jenis-jenis core competency dalam bisnis.
1. Budaya perusahaan yang kuat
Kompetensi inti juga bisa mempromosikan suasana internal bisnis. Dengan membangun budaya yang positif dan kuat, perusahaan dapat menarik talenta terbaik.
Contohnya berinvestasi pada pengenalan, pelatihan, atau acara untuk menyenangkan karyawan.
2. Kualitas produk terbaik
Produk berkualitas terbaik, termasuk ke dalam kompetensi inti. Artinya bisnis menjamin kualitas produk seperti ketahanan, kekuatan, dan bisa diandalkan.
Perusahaan dapat berinvestasi pada alat dan prosedur demi mengelola kualitas produk, tenaga kerja, dan bahan baku.
3. Produksi atau pengiriman tercepat
Core competency lainnya termasuk pengiriman dan produksi tercepat. Artinya perusahaan mampu membuat dan mengirimkan barang paling cepat daripada pesaing di sektor yang sama.
Perusahaan mungkin berinvestasi pada software yang terhubung dengan proses produksi serta hubungan distribusi.
4. Teknologi paling inovatif
Perusahaan perlu berinvestasi pada teknologi paling inovatif sebagai salah satu kompetensi inti. Anda mungkin menginvestasikan modal pada pengembangan, kepemilikan paten, penelitian, dan mempekerjakan tenaga kerja ahli di bidang masing-masing.
5. Daya beli terbesar
Salah satu kompetensi ini memanfaatkan skala ekonomi perusahaan. Perusahaan bisa saja berinvestasi pada akuisisi dan merger, serta membangun hubungan kuat dengan vendor untuk menerima harga serta layanan yang menguntungkan.
6. Layanan pelanggan yang baik
Kompetensi inti berupa layanan pelanggan terbaik yaitu perusahaan berinvestasi untuk memberikan pelatihan pada staf, sales representative untuk menangani masalah dan memberikan pengalaman terbaik pada konsumen.
7. Tingkat fleksibilitas tertinggi
Tingkat fleksibilitas tertinggi memungkinkan bisnis berputar dengan cepat merespon peluang dan tantangan yang muncul. Pelatihan untuk karyawan dan investasi pada software yang lincah merupakan contoh hal bisa Anda lakukan.
8. Penyedia biaya rendah
Penyedia biaya rendah merupakan kompetensi inti dimana perusahaan menetapkan harga rendah diantara produk sebanding. Perusahaan bisa saja berinvestasi pada alat dan proses yang efisien untuk mengurangi penggunaan bahan baku atau tenaga kerja.
9. Pemasaran yang unik dan tepat
Pemasaran yang cerdas dan sukses mampu memberikan Anda peluang menjangkau pelanggan. Contohnya, memanfaatkan maskot, menggunakan atribut pemasaran yang unik, dan font yang familiar.
10. Value yang tidak bisa dibandingkan
Value yang tidak tertandingi, misalnya untuk berbagi file, perusahaan menggunakan Dropbox dan berlangganan untuk memiliki akses offline, penyimpanan lebih besar, serta mendapatkan fitur watermarking.
Core competency karyawan perusahaan
Kompetensi inti pada individu merujuk pada kemampuan yang dapat membuat seseorang menonjol daripada yang lain. Bagi pelamar kerja, memiliki kompetensi inti akan memudahkan melamar dan diterima kerja.
Karakteristik kompetensi inti bisa dicantumkan dalam resume, contohnya seperti kemampuan menyelesaikan masalah, berpikir kreatif, perencanaan strategis, manajemen proyek, leadership, dan perhatian terhadap detail, dan analitis.
Sementara bagi pemilik bisnis, mempekerjakan karyawan dengan kemampuan inti membantu Anda mencapai tujuan perusahaan.
Penting core competency bagi bisnis
Mempelajari core competency memungkinkan Anda memahami bagaimana mengalokasikan sumber daya perusahaan dengan tepat.
Contohnya, perusahaan mungkin perlu menggunakan jasa outsourcing untuk menyelesaikan tugas tertentu, sehingga mengurangi beban karyawan.
Pekerjaan non inti dialihkan, agar karyawan bisa fokus menyelesaikan pekerjaan penting dan mengikuti pelatihan yang diperlukan.
Adanya kompetensi inti mampu mengurangi risiko pasar perusahaan yaitu dengan menjaga konsistensi dan keandalan produknya, sekaligus dari segi operasi.
Perusahaan yang memiliki budaya yang positif dan kuat lebih sedikit merekrut karyawan setiap bulannya. Dengan begitu mengurangi biaya untuk merekrut, melatih, dan mencegah ketidakpuasan karyawan.
Kompetensi inti turut membantu membangun hubungan yang kuat antara perusahaan dengan karyawan atau pelanggannya.
Cara mengenali core competency pada bisnis
Core competency penting untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang. Membangun core competency harus konsisten, salah satu caranya dengan mengenali kemampuan inti dalam bisnis Anda, yaitu:
1. Meninjau misi, value, dan slogan perusahaan
Langkah pertama meninjau pernyataan misi, value, dan slogan untuk mengidentifikasi bagaimana perusahaan ingin dilihat pelanggan. Perusahaan bisa saja menginvestasikan waktu dan biaya untuk mengembangkan merek.
2. Mewawancarai staf internal dan pelanggan utama
Mewawancarai staf dan pelanggan bisa menjadi cara mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan perusahaan. Informasi ini akan menjadi bahan untuk perbaikan di mana mendatang.
Karyawan Anda bisa mengetahui lebih baik tentang kekuatan dan kekurangan perusahaan. Sementara umpan balik pelanggan tentang pengalamannya bisa menjadi insight yang akurat.
3. Brainstorming manfaat yang diberikan pada pelanggan
Melakukan brainstorming untuk menentukan manfaat apa yang mampu perusahaan berikan kepada pelanggan. Salah satu aspek dalam core competency adalah kualitas produk dan layanan.
Penting bagi Anda mempelajari apakah produk memiliki mutu yang baik? sudahkah layanan berbiaya rendah? Apabila konsumen mendapat keuntungan menggunakan produk dari Anda maka bisa dijadikan sebagai kompetensi inti.
4. Menentukan kompetensi inti dengan tim
Mendiskusikan kompetensi inti dengan tim melalui survei karyawan mengenai performa perusahaan dibanding kompetitor secara umum. Selanjutnya, tentukan bagaimana cara Anda meningkatkan kelebihan tersebut.
Misalnya, bisnis all you can eat Anda mungkin perlu mengetahui makanan dan minuman apa yang paling dicari, lalu catat sebagai potensi core competency Anda.
Proses identifikasi tidak selesai sampai disitu, berikutnya diskusikan kembali apakah potensi kompetensi inti aman dari risiko ditiru. Bagaimana kalau kompetitor juga menyajikan menu yang sama dengan Anda?
5. Membandingkan perusahaan dengan para pesaingnya
Membandingkan perusahaan dengan pesaingnya menjadi cara menemukan kompetensi inti bisnis. Dengan membandingkan, Anda bisa mengetahui elemen unik apa yang dimiliki dan tidak dapat ditiru perusahaan lain.
Misalnya, dari produk, penetapan harga, keahlian karyawan, biaya pengiriman, area pasar, dan proses bisnis.
6. Mengidentifikasi aspek unik dari perusahaan
Mengidentifikasi aspek unik perusahaan merupakan langkah apabila keempat cara di atas gagal. Pelajari manfaat perusahaan bagi karyawan, sejarah, sektor industri, dan apa tujuan kedepannya.
7. Memahami proses yang diperlukan untuk membuat barang
Langkah terakhir memahami proses yang dibutuhkan ketika membuat produk. Perusahaan perlu mempelajari apa yang dibutuhkan untuk menciptakan produk berkualitas, misalnya bahan baku, peralatan, penelitian, pengetahuan, maupun proses.
8. Melakukan uji kompetensi inti
Menguji kompetensi tidak kalah penting untuk menentukan apakah core competency sudah sesuai. Anda mungkin melihat pelanggan mulai meninggalkan kompetitor dan beralih ke bisnis Anda. Artinya kemungkinan besar identifikasi kompetensi inti telah berhasil. Apabila gagal, Anda bisa kembali melakukan tahap-tahap di atas.
Manfaat core competency
meniru dan menggunakan strategi yang sama. Butuh waktu lama dan modal yang lumayan besar untuk menduplikasi kompetensi Anda.
Dengan begitu, perusahaan lebih unggul dibanding pesaing. Selain itu, memiliki kompetensi inti juga meningkatkan citra merek dan memudahkan upaya pemasaran.
Kelemahan core competency
Walaupun menawarkan keuntungan jangka panjang, tetapi Anda perlu mengetahui kelemahan core competency, diantaranya:
- Bisnis mungkin terlalu fokus pada kompetensi inti dibanding strategi kohesif tunggal
- Memerlukan waktu untuk penerapanya
- Mengurangi fleksibilitas keseluruhan perusahaan
- Menyebabkan perusahaan terikat pada kompetensi inti yang tidak lagi revan
Contoh core competency
Perusahaan besar seperti McDonald’s, Apple, dan Amazon memiliki core competency yang tidak bisa ditiru oleh pesaingnya.
Semua produk Apple menawarkan estetika visual dan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Perusahaan elektronik ini memiliki kemampuan unik dalam mendesain dan memproduksi perangkat elektronik.
Kompetensi inti McDonald’s ada pada layanan makanan dan proses pengirimannya. Sementara core competency Amazon ada pada skala operasi yang memungkinkan ratusan juta produk unik yang dijual.
Apa itu functional competency
Pengertian core competency adalah kompetensi yang memberikan perusahaan keunggulan atas persaingannya. Hal ini akan memberikan keuntungan strategis bisnis.
Sementara bagi individu, kompetensi ini menjadi nilai unik yang membuat mereka bisa dilirik dan diprioritaskan oleh perekrut.
Di sisi lain, ada pula functional competency yaitu kompetensi teknis yang berkaitan dengan pekerjaan. Keterampilan ini akan menunjang keberhasilan dalam proyek dan kegiatan bisnis.
Core competency menjadi cara bisnis, agar tetap bertahan di persaingan pasar yang semakin ketat. Temukan informasi menarik lainnya di blog .
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.
Leave a Comment