Investasi adalah seni mengelola kekayaan dan mengembangkan aset dengan bijak. Bagi banyak orang, investasi merupakan komitmen serius yang dilakukan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Oleh karena itu, pengambilan keputusan investasi yang cerdas adalah hal yang sangat penting. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam dunia investasi adalah metode “one-on-one” atau pertemuan tatap muka antara investor dengan profesional keuangan yang berpengalaman.
Meskipun teknologi informasi telah membawa perkembangan pesat dalam dunia investasi, metode ini tetap relevan dan bernilai. Pertemuan langsung antara investor dengan ahli keuangan menawarkan manfaat yang tak tergantikan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang metode one-on-one dalam investasi, mengungkap bagaimana pendekatan ini dapat menjadi kunci kesuksesan dalam mengelola dan mengembangkan portofolio investasi Anda.
Apa Itu Metode One-on-one dalam Dunia Investasi?
Metode one-on-one adalah metode pertemuan pribadi antara manajemen dan/atau Petugas Hubungan Investor (IRO) dari perusahaan yang terdaftar dengan investor atau analis (yang sudah ada atau calon investor).
Pertemuan-pertemuan ini lebih dikenal sebagai “pertemuan satu-satu.” Sebuah roadshow terdiri dari sejumlah pertemuan satu-satu yang terorganisir selama satu atau beberapa hari pada waktu tertentu (misalnya, setelah pengumuman hasil keuangan), sementara pertemuan satu-satu individu dapat diatur, biasanya atas permintaan investor, sepanjang tahun.
Tujuan dari pertemuan-pertemuan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih baik kepada investor tentang bisnis perusahaan dan membangun kepercayaan pada perusahaan. Penting untuk dicatat bahwa pertemuan satu-satu tidak dimaksudkan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan harga saham atau material, dan biasanya dapat diatur sepanjang tahun, terutama atas permintaan dari investor.
Metode pertemuan satu-satu adalah alat penting bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan investor dan analis serta membantu mereka membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.
Tujuan Melakukan Metode One-on-One
Hubungan investor-startup akan menjadi lebih intens dengan dilakukannya metode one-on-one ini. Beberapa tujuan dari dilakukannya metode one-on-one meeting adalah:
Dukungan yang Lebih Pribadi
Pertemuan one-on-one adalah instrumen penting dalam berbagai aspek kehidupan, terutama di tempat kerja. Salah satu manfaat signifikan dari pertemuan ini adalah kemampuannya untuk memberikan dan menerima dukungan pribadi.
Dalam suasana yang lebih intim dan eksklusif, individu dapat merasa lebih nyaman berbicara tentang masalah pribadi, profesional, atau bahkan menyampaikan perasaan mereka. Ini menciptakan panggung untuk membangun kepercayaan dan kedekatan antara dua individu yang berinteraksi.
Pertemuan one-on-one juga memberikan platform untuk mengevaluasi dan membahas permasalahan yang mungkin sulit dipaparkan dalam pertemuan kelompok. Diskusi lebih mendalam ini dapat membantu mengatasi kendala dan menawarkan solusi yang lebih tepat. Dengan kata lain, pertemuan one-on-one memungkinkan individu untuk mendapatkan pandangan yang lebih pribadi dan khusus terkait dengan situasi mereka.
Membuat Investor Mengemban Tanggung Jawab yang Lebih Jelas
Pertemuan one-on-one juga memainkan peran penting dalam memastikan tanggung jawab yang jelas. Terutama dalam konteks bisnis, pertemuan seperti ini digunakan untuk meninjau progres proyek, menyusun tujuan, dan memastikan bahwa setiap pihak memiliki pemahaman yang kuat tentang tanggung jawab mereka. Hasilnya, kesalahpahaman dapat diminimalkan, dan pekerjaan dapat berjalan dengan lebih lancar.
Selain itu, pertemuan one-on-one memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul. Diskusi lebih mendalam dan fokus dapat membantu mengidentifikasi akar masalah dan mengembangkan strategi yang lebih efektif. Ini dapat mengarah pada tindakan perbaikan yang lebih cepat dan perubahan positif dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
Mengembangkan Hubungan yang Lebih Mendalam
Selain manfaat dukungan dan tanggung jawab yang telah disebutkan, pertemuan one-on-one juga memungkinkan individu untuk mengembangkan hubungan yang lebih mendalam. Ketika waktu dihabiskan untuk berbicara secara pribadi, individu memiliki kesempatan untuk lebih memahami satu sama lain.
Ini bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri dengan investor perusahaan. Hubungan yang lebih kuat dan lebih dalam ini dapat membantu meningkatkan kerjasama, serta produktivitas dalam jangka panjang.
Manfaat Tambahan dari Pertemuan One-on-one
Selain manfaat utama yang telah dibahas, pertemuan one-on-one juga memiliki manfaat tambahan yang signifikan. Ini termasuk kemampuan untuk memberikan umpan balik secara lebih konstruktif dan personal, mengidentifikasi peluang untuk pertumbuhan pribadi dan perkembangan profesional, serta membangun komunikasi yang lebih kuat dan efektif.
Dengan memahami peran dan pentingnya pertemuan seperti ini, kita dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk mencapai keberhasilan pribadi dan profesional yang lebih besar.
Hal yang Didapatkan dari Metode One-on-one
Dalam menjalankan pertemuan investor-perusahaan dengan metode one-on-one, pemilik perusahaan dapat melakukan beberapa hal sehingga menghasilkan output yang maksimal. Beberapa hal yang didapatkan dari metode ini adalah:
Mendapat Masukan dan Arahan
Pertemuan one-on-one adalah wadah yang ideal untuk mendapatkan masukan dan arahan. Pertemuan semacam ini memberikan kesempatan bagi individu untuk mencari nasihat dan arahan dari investor.
Hal ini menjadi lebih efektif ketika pertemuan ini dilakukan secara rutin dengan investor. Dalam konteks ini, pertemuan one-on-one tidak hanya sekadar berbicara, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan dan mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam pekerjaan.
Menyamakan Persepsi dengan Investor
Pertemuan one-on-one berperan penting dalam komunikasi dan penyamaan persepsi. Melalui pertemuan ini, informasi mengenai prioritas pekerjaan dapat disampaikan secara langsung kepada individu, memastikan bahwa semua anggota tim dan investor memiliki pemahaman yang seragam mengenai apa yang perlu ditekankan.
Dengan kata lain, pertemuan one-on-one membantu memastikan bahwa semua orang dalam tim memahami apa yang perlu dikerjakan dengan prioritas tertinggi.
Membangun Hubungan dengan Investor
Pertemuan one-on-one juga berpotensi untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan kuat antara perusahaan dan investor mereka. Dalam suasana yang lebih pribadi dan terbuka yang sering tercipta dalam pertemuan ini, individu memiliki kesempatan untuk berbicara tentang kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi dalam pekerjaan mereka.
Keterbukaan dalam berbagi masalah dan rintangan ini dapat membangun hubungan yang lebih mendalam dengan investor, menghilangkan hambatan komunikasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kooperatif.
Bahasan dalam One-on-one Meeting
Saat melakukan interaksi investor dengan perusahaan melalui one-on-one meeting, terdapat beberapa bahasa yang bisa dibahas selama meeting berlangsung, di antaranya adalah:
Bagaimana Sistem Bagi Hasil dengan Investor?
Mengetahui sistem bagi hasil tentunya harus dibicarakan sejak awal. Bahkan saat investor belum memberikan pendanaannya. Beberapa sistem bagi hasil yang bisa dilakukan adalah:
Pembagian Keuntungan (Profit Sharing)
Pendekatan pertama yang dapat digunakan adalah sistem pembagian keuntungan. Dalam sistem ini, keuntungan diperoleh dari pendapatan total yang kemudian dikurangi dengan biaya operasional. Hasil perhitungan ini adalah keuntungan bersih atau laba bersih yang kemudian dibagi antara pengusaha dan investor.
Pendekatan ini cocok dalam situasi di mana investor ingin ikut serta dalam mendapatkan bagian dari keuntungan bisnis tanpa terlibat secara aktif dalam pengelolaan harian.
Pembagian Pendapatan (Revenue Sharing)
Pendekatan lain yang sering digunakan adalah pembagian pendapatan atau revenue sharing. Sistem ini umumnya berlaku dalam konteks lembaga keuangan, seperti perbankan syariah. Pendapatan dihitung berdasarkan total pendapatan yang dikelola, tanpa mempertimbangkan biaya operasional dan komisi.
Pendekatan ini digunakan untuk mendistribusikan hasil usaha lembaga keuangan berdasarkan perjanjian atau akad antara pihak yang terlibat. Revenue sharing menjadi pilihan yang sesuai dalam situasi di mana pembagian pendapatan didasarkan pada perjanjian antara pihak-pihak terkait.
Pembagian Laba Kotor (Gross Profit Sharing)
Gross profit sharing atau pembagian laba kotor adalah pendekatan lain yang umum digunakan. Dalam metode ini, keuntungan dihitung dari pendapatan yang dikurangkan dengan harga pokok penjualan (HPP) produk.
Dalam perhitungan ini, laba masih belum dikurangi dengan berbagai beban dan biaya seperti biaya pemasaran, administrasi, pajak, dan lainnya. Pendekatan ini cocok untuk bisnis yang ingin membagi keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk tanpa mempertimbangkan beban operasional.
Sistem bagi hasil merupakan suatu konsep yang penting dalam banyak aspek bisnis dan investasi. Untuk memastikan sistem ini berjalan dengan baik dan adil, ada beberapa prinsip kunci yang perlu diperhatikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat prinsip penting yang dapat membantu Anda menjalankan sistem bagi hasil yang baik dan transparan.
- Buat Kesepakatan yang Jelas
Langkah pertama yang sangat penting adalah membuat kesepakatan yang jelas mengenai pembagian keuntungan. Dalam kesepakatan ini, semua pihak yang terlibat harus memiliki pemahaman yang sama mengenai persentase atau metode yang akan digunakan untuk membagi keuntungan.
Kesepakatan ini harus mencakup detail-detail penting seperti jumlah keuntungan yang akan dibagi, frekuensi pembagian, dan kondisi-kondisi khusus yang berlaku. Dengan memiliki kesepakatan yang jelas, Anda dapat menghindari konflik dan kebingungan di kemudian hari.
- Perjanjian Tertulis dan Transparan
Pastikan bahwa semua kesepakatan dibuat secara tertulis dan transparan. Ini sangat penting karena dokumen tertulis akan menjadi panduan yang jelas bagi semua pihak yang terlibat. Dokumen ini harus mencakup semua detail kesepakatan, dan semua pihak harus memiliki akses ke informasi ini. Dengan cara ini, tidak akan ada ruang untuk interpretasi yang salah atau ketidakjelasan.
- Hindari Informasi Menyesatkan
Penting untuk menjaga integritas dalam sistem bagi hasil Anda. Jangan pernah memberikan informasi yang menyesatkan atau menipu kepada pihak lain. Informasi yang jujur dan akurat sangat penting untuk menjaga kepercayaan dalam hubungan bisnis atau investasi.
Jika terdapat perubahan dalam situasi atau keadaan yang dapat mempengaruhi pembagian keuntungan, segera komunikasikan hal ini kepada semua pihak yang terlibat.
- Pembagian Keuntungan yang Adil dan Merata
Yang terakhir, pastikan bahwa pembagian keuntungan dilakukan secara adil dan merata. Ini berarti bahwa semua pihak harus diperlakukan dengan setara dan mendapatkan bagian yang adil dari keuntungan yang dihasilkan.
Penting untuk memahami bahwa pembagian yang adil tidak selalu berarti pembagian yang sama. Setiap situasi bisa memiliki dinamika sendiri, dan yang terpenting adalah bahwa setiap pihak merasa bahwa mereka diperlakukan dengan adil berdasarkan kontribusi dan persetujuan yang telah disepakati.
Metode Pencatatan Investasi
Metode pencatatan investasi ada berapa? Dalam perusahaan, terdapat dua metode pencatatan investasi saham, yaitu metode biaya dan metode ekuitas. Kedua metode ini bisa digunakan saat one-on-one meeting dan terjadi akuisisi antara perusahaan (perusahaan induk atau investor) dan perusahaan lain (perusahaan anak atau investee).
Metode Biaya
Metode biaya adalah pendekatan yang mencatat investasi awal sebagai biaya perolehan dan menganggap pendapatan investasi sebagai bagi hasil tanpa mempengaruhi nilai investasi.
Metode ini umumnya digunakan ketika investor memiliki kepemilikan kurang dari 20% atas perusahaan investee. Metode ini mungkin cocok untuk situasi di mana investor memiliki kepemilikan minoritas dan tidak memiliki kendali signifikan atas perusahaan investee.
Metode Ekuitas
Di sisi lain, metode ekuitas adalah pendekatan yang mencatat investasi awal sebagai biaya perolehan dan menghitung laba atau rugi yang terjadi setelah tanggal perolehan. Metode ekuitas berlaku ketika investor memiliki kepemilikan lebih dari 20% atas perusahaan investee. Dalam hal ini, investor memiliki kendali signifikan atas perusahaan investee dan dapat mempengaruhi keputusan strategis.
Penggunaan kedua metode ini tergantung pada tujuan bisnis dalam akuisisi perusahaan lain. Metode biaya mungkin lebih sesuai jika investor hanya ingin mendapatkan pendapatan dari investasi tanpa terlibat secara aktif dalam pengelolaan. Sementara itu, metode ekuitas adalah pilihan yang lebih tepat jika investor ingin memegang kendali dan berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
Namun, penggunaan metode biaya dan metode ekuitas juga harus memperhatikan peraturan akuntansi yang berlaku, yang mungkin memerlukan metode tertentu berdasarkan tingkat kepemilikan dan pengaruh atas investee.
Selain itu, dalam akuisisi perusahaan, tujuan juga bisa meliputi memperoleh keuntungan dari potensi pendapatan masa depan investee, memasuki pasar baru dengan bantuan perusahaan investee yang sudah dikenal, diversifikasi operasi, memperoleh teknologi baru, atau mengurangi jumlah pesaing di pasar.
Meningkatkan Efektivitas Rapat dengan Metode One-on-One
Rapat dengan metode one-on-one dapat membantu memperjelas tujuan, mendiskusikan masalah, dan membangun hubungan yang lebih kuat dalam lingkungan kerja. Namun, untuk memastikan bahwa rapat one-on-one Anda berjalan dengan baik, ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
Buat Rencana
Sebelum rapat dimulai, buatlah rencana atau agenda. Jelaskan topik yang akan dibahas dan tujuan dari pertemuan tersebut. Dengan rencana yang jelas, Anda dapat memastikan bahwa waktu rapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak ada topik yang terlewatkan.
Tetapkan Jadwal yang Tetap
Pertama-tama, tetapkan jadwal yang tetap untuk rapat one-on-one Anda. Ini membantu menghindari kebingungan dan memastikan bahwa semua pihak memiliki waktu untuk mempersiapkan pertemuan. Dengan jadwal yang teratur, rapat dapat menjadi bagian yang terintegrasi dalam rutinitas kerja Anda.
Diskusikan Tantangan Kerja
Salah satu manfaat utama dari rapat one-on-one adalah kesempatan untuk mendiskusikan tantangan kerja. Berbicaralah tentang masalah yang Anda hadapi dalam pekerjaan dan cari solusi bersama. Ini dapat membantu menghindari penumpukan masalah dan meningkatkan efisiensi.
Minta Saran
Selain mendiskusikan masalah, gunakan juga kesempatan ini untuk mendapatkan masukan dan saran dari rekan kerja atau investor Anda. Terkadang, pandangan dari sudut pandang lain dapat membantu Anda menemukan solusi yang lebih baik.
Jadwalkan Follow-Up
Terakhir, jadwalkan follow-up setelah rapat selesai. Ini penting untuk memastikan bahwa tindakan yang telah disepakati dilaksanakan dan masalah yang dibahas diikuti hingga selesai.
Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat meningkatkan efektivitas rapat one-on-one Anda. Komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan investor adalah kunci kesuksesan dalam lingkungan kerja, dan rapat one-on-one dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk mencapainya.
Penggunaan metode one-on-one untuk perusahaan dan investor tentunya akan membuahkan dampak yang positif. Hubungan kerja yang terjalin secara intim akan menambah kepercayaan investor untuk melakukan investasi di perusahaan Anda.
Banyak metode dan hal lain yang bisa Anda lakukan untuk menarik minat investor agar mulai dan terus berinvestasi di perusahaan Anda. Bacaan artikel di akan membantu Anda untuk mengetahui banyak hal tentang investor, bisnis, dan peluang usaha.
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.
Leave a Comment